PROBOLINGGO – Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo, Abdul Mujib, angkat bicara terkait penyelenggaraan sebuah event di Stadion Bayuangga tanpa adanya pemberitahuan kepada Asosiasi Kota (Askot) PSSI Probolinggo.
Menurut Mujib, komunikasi yang dilakukan Pemkot Probolinggo dalam pengambilan kebijakan tersebut dinilai tidak sehat.
“Setiap pelaksanaan event apapun seharusnya dikomunikasikan dengan baik dan melalui pertimbangan yang matang, bukan seperti acuh tak acuh terhadap masukan dari stakeholder-nya,” tegasnya, Jumat (19/9/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menilai, penggunaan stadion sebagai lokasi acara tersebut kurang tepat. Pasalnya, stadion baru saja menjalani perbaikan perataan tanah dan rumput.
“Kesan yang muncul seakan-akan tidak ada tempat lain. Padahal, alun-alun bisa digunakan dan setelahnya dapat disesuaikan dengan agenda revitalisasi yang memang belum dikerjakan,” tambahnya.
Lebih jauh, Mujib menyebut langkah itu berpotensi mencederai perasaan pecinta sepak bola, terutama Askot PSSI Kota Probolinggo dan para pemain.
Ia juga mengingatkan, kasus serupa pernah terjadi saat Gedung Kesenian dialihfungsikan menjadi lapangan tenis indoor.
“Ini seakan-akan tidak ada kerjaan. Tiba-tiba saja ada tindakan alih fungsi tanpa alasan yang jelas. Menurut saya, lebih baik fokus menuntaskan visi, misi, dan program yang sudah dikampanyekan,” ujarnya.
Mujib pun berharap, ke depan pelaksanaan kegiatan apapun bisa berjalan tanpa menimbulkan rasa tersisih dari pihak lain.
“Semakin lama masalah seperti ini hanya akan membuat persoalan kian kompleks,” pungkasnya.