PROBOLINGGO – Jagat media sosial dihebohkan dengan keluhan sejumlah warga yang mengaku kendaraannya mogok setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Probolinggo.
Warga menduga BBM tersebut mengandung campuran ethanol hingga 10 persen, sehingga menimbulkan gangguan pada mesin kendaraan.
Viralnya keluhan ini memunculkan keresahan di tengah masyarakat, terutama para pengguna kendaraan roda dua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak sedikit netizen mengunggah video dan foto kendaraan mereka yang tiba-tiba mati usai pengisian BBM, disertai tagar protes terhadap kualitas bahan bakar yang diduga tidak sesuai standar.
Menanggapi hal tersebut, Walikota LSM LIRA Kota Probolinggo, Louis Hariona, menyampaikan keprihatinan dan mendesak pemerintah daerah serta instansi terkait untuk segera bertindak.
“Saya sangat prihatin kalau ini tidak segera ditindaklanjuti. Saya mendorong agar dinas terkait segera melakukan sidak ke beberapa SPBU di Kota Probolinggo. Kita perlu tahu kandungan oktan dan kualitas BBM yang beredar agar hak konsumen terlindungi,” tegas Louis.
Louis menambahkan, langkah cepat dan transparan perlu diambil untuk memastikan BBM yang dijual ke masyarakat aman dan sesuai standar nasional.
“Viralnya keluhan masyarakat ini harus jadi alarm bagi pemerintah. Jangan sampai keresahan ini dibiarkan. Pemerintah harus cepat tanggap, melakukan uji laboratorium terhadap sampel BBM di setiap SPBU, dan memastikan hasilnya diumumkan secara terbuka,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa hak konsumen harus menjadi prioritas, mengingat dampak kerusakan kendaraan akibat BBM yang tidak sesuai bisa merugikan masyarakat secara ekonomi.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Pertamina maupun instansi teknis terkait hasil uji kandungan BBM di wilayah Kota Probolinggo.
Namun, sejumlah warga masih terus membagikan pengalaman serupa di media sosial, berharap pemerintah segera memberikan kepastian dan solusi.












