
Probolinggo – Ratusan siswa-siswi SMP Negeri 1 Dringu, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Kamis, 21 Agustus 2025 Siang, digembleng masalah narkoba dalam bentuk sosialisasi. Acara yang dimotori Universitas Panca Marga (UPM) ini bertempat di salah satu aula SMPN setempat.
Tema yang diusung, “Dampak Psikologi dan Sosial Narkotika Pada Kehidupan Remaja”. Kepala SMPN 1 Dringu, Karyati, S.Pd yang turut hadir dan mendampingi hingga akhir acara meminta, anak didiknya untuk tidak meninggalkan temat atau beranjak, sebelum acara berakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam kesempatan itu, kepala SMPN 1 Dringu, Karyati, S.Pd berharap seluruh siwa-siswinya untuk mendengarkan dengan seksama, apa yang disampaikan nara sumber. “Kami minta anak-anak mendengarkan, tidak boleh ada yang berisik. Karena ini ilmu baru bagi kalian, penting untuk masa depan anak-anak,” pintanya.
Kepala SMPN 1 Dringu juga menegaskan, apa yang disampaikan nara sumber dimengerti dan dipahami. Kemudian dijadikan pedoman dalam menata dan memenejemen diri, agar nenti menjadi manusia yang sempurna dan berhasil meraih apa yang dicita-citakan.
Sedang Leny Ismawati Nur’aini, nara sumber sekaligus sebagai Kordes KKN SMPN 1 Dringu, mengulas tentang definisi, pengertian hingga dampak negatif yang ditimbulkan narkotika. Menurutnya, Narkoba singkatan dari “Narkotika dan Obat-obatan Terlarang”.
Secara umum, narkoba merujuk pada zat atau obat yang jika digunakan dapat mempengaruhi otak dan sistem saraf, sehingga menimbulkan perubahan pada suasana hati, persepsi, kesadaran, atau perilaku seseorang.
“Narkoba adalah zat berbahaya. Jika disalahgunakan merusak tubuh, pikiran, dan kehidupan sosial atau masa depan penggunanya. Makanya adik-adik hati-hati dalam bergaul,” Pinta Leny mewanti-wanti.
Leni kemudian menjelaskan Dampak Psikologi Narkotika pada Remaja. Menurutnya, Narkotika mempengaruhi sistem saraf, remaja yang mengkonsumsi narkoba akan mengalami perubahan pada pikiran, emosi, dan perilaku.
Beberapa dampak psikologis antara lain, perubahan suasana hati, mudah marah, cemas, atau depresi. Kedua, Gangguan konsentrasi dalam belajar. Narkoba lanjutnya, menurunkan kemampuan fokus dan memori, sehingga prestasi menurun.
Ketiga, Ketergantungan dan kecanduan. Jika mengkonsumsi dalam waktu lama, akan ketagihan atau ketergantungan. “Konsumi narkoba akan mempengaruhi pengambilan keputusan tanpa berpikir panjang. Misalnya melakukan tindakan berbahaya,” sebut Leni.
Dan parahnya, lanjut Leni, pengguannya akan mengakami gangguan mental jangka panjang. Penggunaan terus-menerus memicu gangguan mental, seperti paranoia, halusinasi, atau gangguan identitas.
Sedang Dampak Sosial Narkotika pada Remaja, Selain psikologis, juga berdampak pada kehidupan sosial remaja. Pengguna akan menjauhi keluarga atau teman yang tidak menggunakan narkoba. Konflik antara pengguna dengan orang tua sering terjadi.
Selanjutnya, pengguna akan terjerumus ke lingkungan yang salah, seperti geng atau kelompok kriminal. “Akan berurusan dengan hukum. Pengguna dan pengedar narkoba berisiko ditangkap polisi. Endingnya, ya masuk penjara. Jangan sampai itu terjadi pada adik-adik semua,” harap Leni.
Diakhir paparannya, Leni menegaskan, Remaja yang memakai narkoba, tidak hanya merusak kesehatan fisiknya, tetapi juga merusak psikologi dan kehidupan sosialnya. “Pencegahan dini, pendidikan keluarga, dan pengawasan lingkungan serta sosialisasi seperti ini untuk mengurangi penggunaan narkoba,” pungkasnya.
Usai acara sosialisasi Narkoba, Dosen Fakultas Hukum Eko Cahyono menyebut, sosialisasi yang digelar di SMPN 1 Dringu, amatlah penting. Tujuannya. Memberi pencerahan terhadap siswa siswi akan bahaya narkoba dan psikotropika.
Diharapkan, sosialisasi yang digelarnya, agar remaja usia sekolah paham akan dampak yang ditimbulkan narkoba. “Ini rangkaian kegiatan KKN mahasiswa kami. Salah satu agendanya, ya sosialisasi ini. Pencerahan terhadap siswa, berkaitan dengan dampak narkoba. Agar anak anak paham dan tak terpengaruh, tahu resikonya,” jelas H. Eko.
Eko berharap, mahasiswa yang KKN di SMPN 1 Dringu, mampu memahami situasi dan kondisi yang ada di lingungan sekolah. Sedang terhadap siswa siswi SMPN 1 Dringu, Eko berharap agar murid SMP yang ditempati KKN, mengetahui kegiatan yang dilakukan mahasiswa.
“Jadi ada transfer pengalaman dan keilmuan. Selama KKN di sini kan banyak kegiatan dan aktivitas mahasiswa. Jadi anak-anak SMP bisa tahu, sehingga punya keinginan untuk kuliah. Jadi nyambung,” oung”asnya.
Usai acara Leny Ismawati Nur’aini berterus terang, kehadirannya di SMPN 1 Dringu mendapat apresiasi dan dukungan dari siswa-siswi, termasuk guru atau pengajar dan kepala sekolah. “Suasana sekolah cukup nyaman dan sejuk. Setiap kali kita bertemu dengan murid-murid selalu unjuk salam, assalamu”alaikum,” ujar Leni.
Sosialisasi tentang narkoba, juga mendapat apresiasi dan dukungan dari sekolah. Karenanya, Leni berharap, acara sosialisasi tersebut tidak berhenti di situ saja, tetapi diteruskan pihak sekolah. Mengingat pentingnya pencegahan terhadap markoba. “Kalau perlu masuk pelajaran sekolah,” harapnya.
Leni juga menjelaskan tentang peserta KKN yang selama satu bulan berada di SMPN 1 Dringu. Jumlah mahasiswa yang ikut KKN sebanyak 20 orang, terdiri dari Fakultas Hukum, Pertanian, Pendidikan (FKIP), Sastra Inggris, Sospol (Sosial Politik), Teknik dan Fakultas Ekonomi.***