Malang – Setelah hampir satu tahun lamanya terputus akibat terjangan banjir besar pada tahun 2024, akses vital berupa jembatan penghubung antara Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, dengan wilayah Tempursari akhirnya mulai kembali pulih. Hingga pertengahan Desember 2025, progres perbaikan jembatan tersebut telah mencapai sekitar 60 persen dan kini tampak berdiri kokoh.
Berdasarkan pantauan awak media di lokasi pada Senin (15/12/2025), konstruksi utama jembatan sudah terbangun dengan baik. Pilar-pilar penyangga terlihat kuat dan badan jembatan mulai terbentuk, menandakan bahwa proses pembangunan berjalan sesuai rencana. Sejumlah pekerja juga masih terlihat aktif melakukan pengerjaan lanjutan di beberapa bagian, termasuk penguatan struktur dan penyempurnaan akses jalan menuju jembatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jembatan ini merupakan akses penting bagi aktivitas masyarakat, baik untuk mobilitas harian, distribusi hasil pertanian, hingga jalur ekonomi penghubung antarwilayah. Sejak jembatan tersebut putus akibat banjir bandang tahun lalu, warga terpaksa menggunakan jalur alternatif yang lebih jauh dan memakan waktu lebih lama. Kondisi tersebut cukup berdampak pada aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat sekitar.
Dengan dimulainya kembali perbaikan jembatan dan progres yang telah mencapai 60 persen, masyarakat Donomulyo dan sekitarnya menyambut baik perkembangan tersebut. Harapan besar pun disematkan agar pembangunan dapat segera dirampungkan sehingga akses transportasi kembali normal dan aman dilalui.

Selain itu, pembangunan jembatan ini juga diharapkan mampu meningkatkan ketahanan infrastruktur terhadap potensi bencana alam di masa mendatang, mengingat wilayah tersebut rawan terdampak banjir saat musim hujan tiba.
Apabila tidak ada kendala berarti, masyarakat berharap pengerjaan sisa 40 persen dapat diselesaikan tepat waktu sehingga jembatan penghubung Donomulyo–Tempursari dapat segera difungsikan secara penuh dan kembali menjadi urat nadi penghubung antarwilayah yang sangat dibutuhkan warga.






