SE Gratifikasi Kementerian Ketenagakerjaan dan Mudik

- Jurnalis

Kamis, 27 Maret 2025 - 14:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suarabayuangga.com, – Tangal 19 Maret 2025 lalu Kementerian Ketenagakerjaan mengeluarkan Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan RI No. 6/2/PW.06/III/2025 tentang Pencegahan Korupsi dan Pengendalian Gratifikasi Terkait Hari Raya. Hadirnya SE Kementerian Ketenagakerjaan tersebut adalah hal baik untuk memastikan seluruh jajaran Kementerian Ketenagakerjaan menjadi teladan untuk tidak memberi atau menerima gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan, dan bertentangan dengan tugasnya, termasuk pada hari raya.

Point 2 Surat Edaran tersebut MELARANG adanya permintaan dana atau hadian, seperti THR atau sebutan lain, baik secara individu maupun mengatasnamakan Kementerian Ketenagakerjaan kepada Masyarakat, Perusahaan, atau sesama Pegawai Negeri/penyelenggara negara, yang dapat berimplikasi pada tindak pidana korupsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Larangan tersebut sudah sangat jelas, namun di momen hari raya ini Kementerian Ketenagakerjaan mengumumkan ke publik Acara Mudik bagi pekerja/buruh tanggal 27 dan 28 Maret 2025 dengan dukungan 19 institusi yang hampir semuanya adalah Perusahaan swasta dan BUMN, seperti HM. Sampoerna, United Tractors, PLN, BNI, BRI, Suzuki, Indofood, Danone, Freeport Indonesia, Taspen, dan Panasonic.

Tentunya dengan adanya pengumuman Acara Mudik yang diselenggarakan Kementerian Ketenagakerjaan dengan dukungan 19 institusi tersebut mengindikasikan hal yang tidak sesuai dengan semangat hadirnya Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan RI No. 6/2/PW.06/III/2025 tentang Pencegahan Korupsi dan Pengendalian Gratifikasi Terkait Hari Raya.

Pada Point 2 sudah sangat jelas dan terang menyebutkan “seperti THR atau sebutan lain”. Bahwa permintaan dukungan pembiayaan Acara Mudik ini termasuk bagian dari “sebutan lain”. Dan permintaan dilakukan dengan mengatasnamakan Kementerian Ketenagakerjaan kepada Perusahaan, yang memang penyokong dana mudik gratis bagi pekerja/buruh adalah Perusahaan swasta dan BUMN.

Seharusnya bila Kementerian Ketenagakerjaan menyelenggarakan Acara Mudik bagi pekerja/buruh maka pembiayaan ditanggung oleh Kementerian Ketenagakerjaan tanpa meminta dukungan pembiayaan dari institusi lain. Bila tidak mampu membiayainya, ya Kementerian Ketenagakerjaan tidak perlu menyelenggarakannya. Bila ingin membantu pekerja/buruh mudik gratis maka salurkan saja ke institusi yang menyelenggarakan Mudik Gratis, tanpa menggunakan atribut Kementerian Ketenagakerjaan.

Saya menilai penyelenggaraan Acara Mudik yang diselenggarakan Kementerian Ketenagakerjaan dengan dukungan 19 institusi adalah tidak sehat karena dapat berpotensi berimplikasi pada tindak pidana korupsi, seperti yang disebutkan pada point 2 SE Kemenaker tersebut. Potensi korupsi tersebut bisa berupa korupsi uang dan atau korupsi kebijakan Kemnaker untuk mendukung institusi penyokong tersebut bila memiliki kepentingan.

Saya berharap Kementerian Ketenagakerjaan dan Institusi penyokong terbuka untuk acara Mudik Gratis ini, dan seharusnya Menteri Ketenagakerjaan memberikan teladan agar SE yang dikeluarkan memiliki kewibawaan di mata publik. Institusi KPK harus meminta keterbukaan pembiayaan ini dari Kementerian Ketenagakerjaan dan institusi penyokong tersebut, termasuk terus memantau potensi terjadinya korupsi kebijakan di Kementerian Ketenagakerjaan yang berhubungan dengan kepentingan institusi penyokong ke depannya.(Red)

Berita Terkait

Pemkot Probolinggo Dorong Penguatan Program Makan Bergizi Gratis untuk Sambut Bonus Demografi 2025–2045
Nanik S. Deyang Ungkap Tantangan Program Makan Bergizi Gratis di Probolinggo
DPRD Kota Probolinggo Minta Pemeriksaan Menyeluruh atas Legalitas dan Keamanan Wisata Kum Kum
Diguyur Hujan Deras, Jalur Bromo via Probolinggo Longsor Lalu Lintas Macet Panjang, BPBD Bergerak ke Lokasi
Pengunjung PPP Mayangan Jadi Korban Kekerasan, Pengelolaan Keamanan Dipertanyakan
Wahana Kum-Kum Pelabuhan Probolinggo Disorot LSM LIRA: Ilegal dan Minim Keamanan?
Seorang Pria di Probolinggo Ditemukan Meninggal, Polisi Pastikan Bukan Tindak Kekerasan
Dandim Pantau Progres Pembangunan KDKMP Wilayah Binaan 
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 13 Desember 2025 - 10:15 WIB

Pemkot Probolinggo Dorong Penguatan Program Makan Bergizi Gratis untuk Sambut Bonus Demografi 2025–2045

Jumat, 12 Desember 2025 - 23:16 WIB

Nanik S. Deyang Ungkap Tantangan Program Makan Bergizi Gratis di Probolinggo

Jumat, 12 Desember 2025 - 18:48 WIB

DPRD Kota Probolinggo Minta Pemeriksaan Menyeluruh atas Legalitas dan Keamanan Wisata Kum Kum

Jumat, 12 Desember 2025 - 03:15 WIB

Diguyur Hujan Deras, Jalur Bromo via Probolinggo Longsor Lalu Lintas Macet Panjang, BPBD Bergerak ke Lokasi

Kamis, 11 Desember 2025 - 11:03 WIB

Pengunjung PPP Mayangan Jadi Korban Kekerasan, Pengelolaan Keamanan Dipertanyakan

Berita Terbaru