Program Satu Keluarga Satu Sarjana, Dibahas Dalam RDP DPRD Kota Probolinggo

- Jurnalis

Selasa, 17 Desember 2024 - 17:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suarabayuangga.com, – Program Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS), milik Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) ini menjadi perdebatan di Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Probolinggo, pada selasa (17/12/2024) siang.

Pasalnya, program SKSS ini ada kesamaan dengan program salah satu paslon Pilkada 2024. Sekertaris Komisi III Heri Poniman bertanya, seperti apa rincian program satu keluarga satu sarjan tersebut.

“Kenapa sama dengan paslon? Apakah milik paslon lalu dikutip Baznas atau bagaimana?” terangnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menanggapi hal tersebut, Kepala Baznas Kota Probolinggo Hakimmudin menyampaikan program tersebut sudah berjalan sejak tahun 2021. Bukan milik paslon, namun program yang dicetuskan Baznas pusat.

“Sejak tahun 2021 namanya memang satu keluarga satu sarjana, kami tidak pernah mencatut,” ucapnya.

Sejak tahun 2021, sudah ada 10 warga kota yang menerima program tersebut. Di tahun 2022, ada 14 anak. Sedangkan tahun 2023 ada lima anak, dan 17 anak di tahun 2024.

“Untuk tahun 2025 mendatang, kami targetkan ada 50 anak yang menerima manfaat program Satu keluarga Satu Sarjana ini,” imbuhnya

Adapun persyaratannya, harus beragama islam. Kemudian baru lulus dari sekolah menengah atas atau kejuruan. Memiliki surat keterangan tidak mampu atau terdaftar dalam DTKS.

Setiap anak menerima dua juta per semester. Maknanya, satu tahun diberikan 4 juta untuk setiap mahasiswa yang lolos.

“Selama ini kami masih mengkoordinir mahasiswa yang berkuliah di kampus-kampus di Kota dan Kabupaten Probolinggo,” tuturnya.

Adapun kampus tersebut diantaranya, Universitas Zainul Hasan Genggong Kabupaten Probolinggo, Universitas Panca Marga Kabupaten Probolinggo, dan Institut Ahmad Dahlan Kota Probolinggo.

“Kampus di luar kota kami masih kesulitan koordinasinya, namum sebenarnya bisa,” ujarnya.

Ketua Komisi III Mukhlas Kurniawan menyampaikan diksi program satu keluarga satu sarjana bisa dirubah.

“Agar masyarakat mengerti bahwasanya program tersebut milik Baznas. Bukan siapapun,” ungkap mukhlas.

Hakimmudin juga menyampaikan akan membicarakan rekomendasi Komisi III DPRD Kota Probolinggo dengan Baznas.

“Kami menerima rekomendasi tersebut. Kalau memang akan dirubah akan kami bicarakan terlebih dahulu sebab ini kan program pusat,” tandasnya.(Red)

Berita Terkait

Warga Probolinggo Kini Bayar Iuran Sampah Lewat Tagihan PDAM, Berlaku Rp 2.000 per Bulan
Diduga Dibuntuti dan Diancam Celurit, Seorang Wanita di Probolinggo Alami Kecelakaan Tunggal di Jalur Pantura
Duka Menyelimuti Rumah Keluarga Korban KMP Tunu di Selat Bali, Warga Probolinggo Jadi Korban
Antisipasi Cuaca Ekstrem, KAI Daop 9 Jember Siagakan Tim dan Peralatan di Jalur Rawan
LSM LIHAT Minta Polairud Bertindak Tegas Soal Kapal Bolga di Perairan Dangkal
Waspada Kasus DBD di Kabupaten Probolinggo, Nyaris Tembus 1000 Pasien
Masa Depan Honorer Belum Jelas, Ribuan Peserta PPPK Tahap II di Probolinggo Masih Menunggu Kepastian
Semangat Juang Atlet Probolinggo Menggema Jelang Porprov Jatim 2025
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 16:16 WIB

Warga Probolinggo Kini Bayar Iuran Sampah Lewat Tagihan PDAM, Berlaku Rp 2.000 per Bulan

Rabu, 9 Juli 2025 - 16:14 WIB

Diduga Dibuntuti dan Diancam Celurit, Seorang Wanita di Probolinggo Alami Kecelakaan Tunggal di Jalur Pantura

Kamis, 3 Juli 2025 - 16:12 WIB

Duka Menyelimuti Rumah Keluarga Korban KMP Tunu di Selat Bali, Warga Probolinggo Jadi Korban

Kamis, 3 Juli 2025 - 15:54 WIB

Antisipasi Cuaca Ekstrem, KAI Daop 9 Jember Siagakan Tim dan Peralatan di Jalur Rawan

Kamis, 26 Juni 2025 - 16:30 WIB

Waspada Kasus DBD di Kabupaten Probolinggo, Nyaris Tembus 1000 Pasien

Berita Terbaru