Pidato Lurah Kebonsari Kulon Lukai Hati Wartawan, Media Disebut Hanya Cari Keuntungan Pribadi

- Jurnalis

Minggu, 7 September 2025 - 17:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PROBOLINGGO – Suasana khidmat peringatan Maulid Nabi di Kelurahan Kebonsari Kulon, Kota Probolinggo, Sabtu (6/9/2025) malam, mendadak berubah tegang. Bukan karena jalannya acara, melainkan lantaran pidato Lurah setempat, Ikromi Wida Utama, yang secara lantang menuding media hanya mencari keuntungan pribadi semata.

 

Ucapan itu sontak mencederai hati para wartawan, sekaligus menodai marwah pers yang selama ini berdiri sebagai pilar keempat demokrasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Di hadapan puluhan warga, Ikromi berulang kali meminta masyarakat agar tidak percaya begitu saja terhadap pemberitaan media. Ia menuding berita yang beredar kerap tidak bisa dipertanggungjawabkan dan hanya memicu keresahan.

 

“Mengingat kondisi di Indonesia saat ini kurang kondusif. Demo besar-besaran terjadi di berbagai wilayah, bahkan gedung Grahadi Surabaya juga ikut dibakar. Untungnya, warga Kota Probolinggo tidak mudah terprovokasi dengan pemberitaan yang muncul di media,” ujar Ikromi, disambut riuh sebagian warga.

 

Tak berhenti di situ, Ikromi juga menyinggung perhelatan Cokro Fair. Ia bahkan mencontohkan Wali Kota Probolinggo, dr. Aminudin, yang disebut tidak berani berjoget menikmati acara karena khawatir sorotan media akan dipelintir hingga memicu kontroversi.

 

“Situasi negeri memang kurang kondusif. Kalau ada media yang melihat, pasti nanti digoreng sedemikian rupa, sehingga memicu kontroversi di masyarakat,” tambahnya.

 

Namun, pernyataan yang paling menyesakkan dada insan pers adalah saat Ikromi dengan lantang menyebut:

 

“Media ini hanya mencari keuntungan pribadi dari situasi yang ada saat ini, di tengah kegaduhan masyarakat,” tegasnya.

 

Pernyataan tersebut sontak dianggap melecehkan profesi wartawan. Bagi sebagian kalangan jurnalis, kata-kata itu bukan sekadar kritik, melainkan serangan langsung terhadap kehormatan pers.

 

Kini, sorotan tajam pun mengarah pada Ikromi. Ucapannya dipandang bisa merusak kepercayaan publik terhadap media, sekaligus menabur stigma buruk kepada para wartawan yang bekerja di lapangan.

Berita Terkait

Berikut Identitas 8 Korban Bus Pariwisata di Jalur Maut Bromo
Horor di Jalur Bromo! Bus Rombongan RS Bina Sehat Jember Jadi “Keranda Besi”, 8 Penumpang Tewas Begini Kronologinya
Wisata Berubah Jadi Tragedi: Bus Pariwisata Rem Blong di Probolinggo, 6 Tewas di Tempat, Suasana Panik Mencekam
Zakat ASN dan Anggaran Seremonial Jadi Sorotan di Banggar DPRD Kota Probolinggo 
Memalukan! Diduga Oknum Satpol PP Nekat Curi Beras 10 Kg di Toko Probolinggo, Aksi Terekam CCTV dan Viral
Geger Dini Hari! Bayi Perempuan Dibuang di Desa Pohsangit Leres Probolinggo
Mie Gacoan Kota Probolinggo di Ujung Tanduk! Batas Waktu Ludes, Rekomendasi Segel 30 Hari Sudah Terbit
Surat Himbauan Waspada Penipuan dan Penculikan Anak Sekolah di Kota Probolinggo
Berita ini 150 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 14 September 2025 - 19:07 WIB

Berikut Identitas 8 Korban Bus Pariwisata di Jalur Maut Bromo

Minggu, 14 September 2025 - 19:05 WIB

Horor di Jalur Bromo! Bus Rombongan RS Bina Sehat Jember Jadi “Keranda Besi”, 8 Penumpang Tewas Begini Kronologinya

Minggu, 14 September 2025 - 18:56 WIB

Wisata Berubah Jadi Tragedi: Bus Pariwisata Rem Blong di Probolinggo, 6 Tewas di Tempat, Suasana Panik Mencekam

Sabtu, 13 September 2025 - 00:07 WIB

Zakat ASN dan Anggaran Seremonial Jadi Sorotan di Banggar DPRD Kota Probolinggo 

Jumat, 12 September 2025 - 18:26 WIB

Memalukan! Diduga Oknum Satpol PP Nekat Curi Beras 10 Kg di Toko Probolinggo, Aksi Terekam CCTV dan Viral

Berita Terbaru

{

Probolinggo

Berikut Identitas 8 Korban Bus Pariwisata di Jalur Maut Bromo

Minggu, 14 Sep 2025 - 19:07 WIB