PROBOLINGGO – Seorang anggota komunitas layangan naga asal Kelurahan Sumbertaman, berinisial NA (26), menjadi korban pengeroyokan oleh orang tak dikenal di kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan, Kota Probolinggo, Minggu sore (27/3). Insiden tersebut terjadi saat NA bersama rekan-rekannya hendak menerbangkan layangan naga.
Peristiwa bermula ketika seorang pemuda yang tidak dikenal menyalakan knalpot brong (bleyer), sehingga memicu ketegangan. Tidak lama setelah itu, terjadi pemukulan dan pengeroyokan yang menyebabkan NA mengalami luka robek di bagian kepala.
Ketua Komunitas Layangan Naga Kelurahan Sumbertaman, Rebudi, menyayangkan insiden tersebut. Ia menilai pengelola PPP Mayangan tidak mampu memberikan jaminan keamanan bagi pengunjung, padahal masyarakat dikenakan biaya masuk. “Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Kami membayar tiket masuk, tapi keamanan dan kenyamanan di area PPP masih kurang. Kalau memang area ini hanya untuk aktivitas perikanan, seharusnya masyarakat yang tidak berkepentingan dilarang masuk, tapi faktanya tidak begitu,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rebudi mendesak pihak UPT PPP Mayangan untuk meningkatkan pengawasan, terutama pada akhir pekan ketika pengunjung memadati kawasan tersebut. Ia menjelaskan bahwa insiden pengeroyokan ini bukan yang pertama dialami anggota komunitasnya. “Ini sudah yang kedua kalinya terjadi,” tegasnya. Ia berharap pengelola dapat berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk melakukan patroli rutin.
Ia juga mengungkapkan bahwa saat kejadian ada warga yang mencoba melerai, namun justru ikut terluka. Kondisi ini menunjukkan lemahnya pengawasan di area pelabuhan. “Yang melerai justru warga, bukan pihak UPT PPP ataupun keamanan pelabuhan. Jangan hanya menarik retribusi, tapi abai terhadap keamanan pengunjung. Ada hak, ada kewajiban,” kritiknya.
Setelah kejadian, Rebudi dan korban melaporkan insiden tersebut ke Polsek Mayangan. Mereka juga menyerahkan rekaman video pengeroyokan kepada pihak kepolisian. NA diketahui mendapatkan beberapa jahitan akibat luka di kepala. “Kami mengapresiasi Polsek Mayangan karena telah menerima laporan kami dengan baik dan memberikan rekomendasi untuk visum,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu pegawai UPT PPP Mayangan, Adi, saat dimintai konfirmasi menyampaikan bahwa pimpinan sedang berada di Surabaya. Ia menyarankan agar informasi terkait keamanan dituliskan secara lengkap atau disampaikan kepada pos keamanan kelautan dan perikanan terpadu. “Kalau masalah keamanan, coba ditulis saja kronologinya atau ke pos keamanan,” ujarnya singkat.






