PROBOLINGGO – Pemerintah Kota Probolinggo kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis sebagai strategi utama menyiapkan generasi produktif menuju Indonesia Emas 2045. Pesan itu disampaikan Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, dalam kegiatan Sosialisasi dan Penguatan Tata Kelola Makan Bergizi Gratis serta Pengawasan dan Pemantauan SPPG yang digelar di Bromo Park Hotel, Jumat (12/12/2025).
Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, dalam sambutannya menjelaskan bahwa Indonesia tengah memasuki periode bonus demografi yang akan berlangsung dari tahun 2025 hingga 2045. Pada fase ini, jumlah penduduk usia produktif akan berada pada puncaknya dan menjadi modal penting untuk mendorong pembangunan nasional. Ia menegaskan bahwa generasi usia produktif tersebut harus dipersiapkan sejak dini agar mampu memberikan kontribusi nyata bagi masa depan negara.
“Generasi ini harus benar-benar sehat supaya dapat memberikan sumbangsih positif bagi proses pembangunan Indonesia ke depan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menjelaskan bahwa banyak negara berhasil memanfaatkan momentum bonus demografi untuk naik kelas menjadi negara maju. Karena itu, ia menilai Indonesia sedang berada di fase penentu yang tidak boleh disia-siakan. Menurutnya, 20 tahun mendatang menjadi kesempatan yang datang satu kali dalam sejarah sebuah negara. Untuk itulah pemerintah pusat, khususnya Presiden Prabowo Subianto, terus mendorong agar Program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan optimal.
“Inilah kesempatan satu-satunya. Presiden Prabowo sangat gencar agar pemberian makanan gratis ini menjadi program nasional yang sukses. Tanpa koordinasi, tentu akan banyak hambatan,” katanya.
Selain pentingnya koordinasi, Aminuddin juga menyoroti aspek lingkungan dari pelaksanaan program MBG. Ia menyebutkan, sebagian besar limbah yang dihasilkan, sekitar 85 persen, berasal dari bahan organik. Untuk itu, Pemerintah Kota Probolinggo telah menjalin MoU dengan pihak ketiga guna menangani pengelolaan sampah sekaligus pemanfaatan limbah tersebut.
Selain itu, Aminuddin juga mengungkapkan masih adanya sejumlah kendala teknis dalam pelaksanaan program di Kota Probolinggo. Menurutnya, beberapa dapur pelaksana program masih belum memenuhi kebutuhan distribusi secara merata, terutama untuk kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. “Masih ada beberapa dapur yang belum cukup. Kita harus terus mengejar agar ibu hamil, ibu menyusui, dan balita bisa tercover dengan baik,” jelasnya. Ia berharap dengan perbaikan dan penambahan cakupan layanan, angka kesakitan ibu dan anak serta kasus stunting dapat menurun signifikan di Kota Probolinggo.
Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan harapan besar terhadap dukungan Badan Gizi Nasional dan seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program. Acara tersebut diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat koordinasi dan memastikan tata kelola program berjalan efektif. “Kami mohon arahan dari Ibu Nanik, dan semoga kegiatan ini dapat menjadi pedoman bagi kita semua, khususnya SPPG, koordinator wilayah, dan yayasan yang hadir,” tambahnya.
Aminuddin menutup sambutan dengan mengajak seluruh peserta untuk bersama-sama memperkuat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis demi menyongsong generasi emas di tahun 2045.






