Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Jawa Timur bersama DPD LIRA Probolinggo serta Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Perempuan Nahdlatul Ulama (IPPNU) melakukan aksi kemanusiaan di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo. Kegiatan ini digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap para korban dan relawan yang terdampak musibah robohnya bangunan pesantren.
Dalam kesempatan tersebut, rombongan LIRA dan PC IPNU IPPNU Kota Probolinggo menyampaikan rasa duka yang mendalam serta memberikan dukungan moril dan bantuan nyata bagi para korban. Kehadiran mereka diharapkan dapat memperkuat semangat kebersamaan dan gotong royong untuk membantu para santri dan keluarga besar pesantren yang sedang berduka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gubernur LIRA Jawa Timur, Samsudin SH, menyampaikan bahwa pemerintah, baik provinsi maupun daerah, harus segera merespons cepat dengan langkah-langkah konkret. Menurutnya, evaluasi menyeluruh atas insiden ini penting dilakukan agar keselamatan para santri dan lingkungan pendidikan lebih terjamin ke depannya.
“Kami berharap agar peristiwa ini menjadi perhatian serius. Pemerintah wajib memberikan solusi dan memastikan proses pemulihan berjalan cepat, karena ini menyangkut keselamatan dan masa depan anak-anak bangsa,” ujarnya.
Senada dengan itu, LIRA Probolinggo bersama IPNU menegaskan bahwa bantuan yang diberikan bukan hanya sekadar donasi, tetapi juga bentuk empati dan rasa tanggung jawab sosial.
Selain itu, DPW LIRA menegaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan komitmen nyata lembaga dalam mendampingi masyarakat. Tidak hanya berfungsi sebagai kontrol sosial terhadap pemerintah, tetapi juga hadir dalam aksi kemanusiaan saat masyarakat membutuhkan.
Sementara itu, perwakilan Basarnas Surabaya, Rizka, menjelaskan bahwa pihaknya masih fokus melakukan evakuasi dan penanganan korban di lapangan.
“Kami berupaya semaksimal mungkin agar seluruh proses evakuasi berjalan aman dan seluruh korban dapat tertangani dengan baik,” terangnya.