PROBOLINGGO – Tradisi sapi brujul kembali menjadi magnet budaya di Kota Probolinggo. Gelaran yang berlangsung pada Minggu (16/11/2025) di Lapangan Sapi Brujul, Jalan KH Syafii, Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih, ini disambut meriah oleh warga. Sorak sorai penonton yang memenuhi arena menegaskan bahwa warisan budaya tak benda tersebut masih memiliki tempat istimewa di hati masyarakat.
Kegiatan yang digagas masyarakat bersama Pemerintah Kota Probolinggo itu menjadi bukti nyata komitmen untuk menjaga tradisi lokal agar tidak tergerus zaman. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kota Probolinggo, Muhammad Abas, menegaskan bahwa penyelenggaraan sapi brujul merupakan upaya mempertahankan identitas budaya daerah sekaligus pengungkit sektor pariwisata.
“Kami akan selalu mendukung kegiatan masyarakat, terutama yang dapat menarik wisatawan ke Kota Probolinggo,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Abas menuturkan, pengakuan sapi brujul sebagai warisan budaya tak benda harus dibarengi dengan langkah nyata agar tradisi itu tetap hidup. Karena itu, event seperti ini dianggap strategis untuk meningkatkan kunjungan wisata sekaligus memperkuat kebanggaan masyarakat terhadap budaya lokal.
“Harapan kami, sapi brujul menjadi magnet wisata, tidak hanya bagi warga lokal tetapi juga mancanegara,” tambahnya.
Tahun ini sebanyak 30 peserta ambil bagian, didominasi warga Kota Probolinggo serta beberapa peserta dari Kabupaten Probolinggo. Derap langkah sapi yang membelah lintasan berlumpur memancing antusiasme penonton yang sejak pagi memadati lokasi.
Sekretaris Paguyuban Sapi Brujul Djoyolelono, Agung, menjelaskan bahwa event ini merupakan agenda rutin masyarakat.
“Dalam setahun, biasanya kami bisa menggelar delapan kali lomba sapi brujul. Untuk kerapan kambing, bahkan bisa setiap bulan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa panitia tidak memberikan kategori khusus. Pengelompokan hanya dilakukan berdasarkan bobot dan ukuran sapi agar pertandingan berlangsung adil dan seimbang.
“Event ini sekaligus mendukung program Wali Kota Probolinggo dalam pelestarian budaya, pengembangan pariwisata, serta target 100 event per tahun,” tutupnya.
Dengan tingginya antusiasme masyarakat, sapi brujul kembali menegaskan diri sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Kota Probolinggo. Tradisi yang lestari, sekaligus menjadi daya tarik wisata yang terus tumbuh.






