Gacoan Ditutup, Ratusan Ojol di Probolinggo Kehilangan Nafkah: “Kami Seperti Kehilangan Nadi Penghasilan”

- Jurnalis

Rabu, 24 September 2025 - 12:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PROBOLINGGO – Penutupan sementara Mie Gacoan di Jalan Suroyo, Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, bukan hanya berdampak pada konsumen. Ratusan driver ojek online (ojol) kini merasakan imbas paling berat. Orderan yang biasanya mengalir deras setiap hari, mendadak berhenti.

Bagi para ojol, resto tersebut ibarat “urat nadi” penghasilan. Junaedi (53), seorang driver ojol, mengaku dirinya dan rekan-rekan kini seperti kehilangan sandaran hidup.

“Setiap hari ada ratusan orderan dari Gacoan. Satu orang bisa dapat 10–15 orderan. Setelah ditutup, kami benar-benar kehilangan. Banyak teman tidak bisa bawa pulang uang untuk keluarga,” kata Junaedi dengan nada berat, Rabu (24/9/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tak sedikit driver yang sebelumnya fokus mengantar makanan terpaksa banting setir mengambil layanan penumpang. Namun, peralihan itu menimbulkan persaingan sengit.

“Yang biasanya spesialis makanan pindah ke penumpang. Penumpang yang sedikit direbut 10 driver sekaligus. Akhirnya sama-sama sepi. Kami saling berebut untuk sekadar bertahan,” jelasnya.

Kondisi kian pelik karena sebagian driver terpaksa “ngalong”, alias bekerja hingga larut malam demi mengejar penghasilan. Pola kerja berubah drastis, merusak ritme hidup, dan membuat banyak driver semakin kelelahan.

Di tengah situasi sulit itu, komunitas ojol berharap ada langkah nyata dari pemerintah. Salah satu usulan adalah mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menggunakan jasa ojol saat berangkat dan pulang kerja.

“Kalau ASN seminggu sekali saja pakai ojol, atau tiga kali seminggu, itu sudah sangat membantu. Dengan gaji yang tetap, mereka bisa berbagi dengan kami yang hidup di akar rumput. Bagi kami, orderan itu bukan sekadar pekerjaan, tapi soal dapur yang tetap ngebul,” pungkas Junaedi.

Berita Terkait

Miris Makan Bergizi Gratis: Siswa SD di Kota Probolinggo Hanya Diberi Nanas Sekepal
Nuansa Natal Sudah Terasa di Kota Probolinggo, Persekutuan Doa Lumbung Kasih Gaungkan Toleransi dan Doa untuk Bangsa
LSM LIRA Soroti Dugaan Kerusakan Hutan di Balik Banjir dan Longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar
Kasus Mayat Mahasiswi: Polda Jatim Amankan Personel Polres Probolinggo
Kematian Mahasiswi Asal Probolinggo di Pasuruan Mengarah Pembunuhan, Terduga Polisi Diamankan
Prestasi Merosot, KONI Kota Probolinggo Resmi Dilantik, Wali Kota LIRA: Jangan Jadikan Olahraga Ajang Lobi Politik
Sibro Malisi Serahkan Langsung Bantuan PIP kepada 14 Siswa MTs Negeri Kota Probolinggo
TNI AD akan terus berjuang bersama Rakyat
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 17 Desember 2025 - 22:26 WIB

Miris Makan Bergizi Gratis: Siswa SD di Kota Probolinggo Hanya Diberi Nanas Sekepal

Rabu, 17 Desember 2025 - 20:28 WIB

Nuansa Natal Sudah Terasa di Kota Probolinggo, Persekutuan Doa Lumbung Kasih Gaungkan Toleransi dan Doa untuk Bangsa

Rabu, 17 Desember 2025 - 20:20 WIB

LSM LIRA Soroti Dugaan Kerusakan Hutan di Balik Banjir dan Longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar

Rabu, 17 Desember 2025 - 18:17 WIB

Kasus Mayat Mahasiswi: Polda Jatim Amankan Personel Polres Probolinggo

Rabu, 17 Desember 2025 - 17:54 WIB

Kematian Mahasiswi Asal Probolinggo di Pasuruan Mengarah Pembunuhan, Terduga Polisi Diamankan

Berita Terbaru