Suarabayuangga.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo dan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menggelar rapat koordinasi (rakor) untuk mencari solusi proses ticketing masuk kawasan wisata Gunung Bromo. Rakor ini digelar setelah terjadinya kericuhan di loket pintu masuk Wisata Gunung Bromo via Cemoro Lawang pada Minggu (4/5/2025).
Acara yang berlangsung di ruang pertemuan Kantor TNBTS Cemoro Lawang, Kecamatan Sukapura, ini dipimpin oleh Kepala Dishub Kabupaten Probolinggo Edy Suryanto dan Kepala Balai Besar TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha. Rakor turut mengundang berbagai pihak terkait, termasuk BB TNBTS, Dishub, Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata, Satlantas Polres Probolinggo, serta perwakilan masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Solusi Atasi Kemacetan
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Bambang Singgih Hartadi menyampaikan bahwa rakor ini merupakan tindak lanjut dari kemacetan akibat antrean panjang jeep wisata yang membeli tiket langsung di lokasi. Menurutnya, tiket masuk kawasan TNBTS seharusnya dibeli secara online. Oleh karena itu, rakor ini bertujuan memastikan ketertiban pembelian tiket agar kemacetan tidak terulang.
Dari rakor ini, disepakati bahwa seluruh kendaraan dan wisatawan yang masuk kawasan TNBTS wajib membeli tiket secara online. Akan ada rekayasa lalu lintas di pintu masuk Cemoro Lawang untuk kendaraan yang belum melakukan booking online. Kendaraan yang sudah memiliki tiket tetapi jumlah atau jenisnya tidak sesuai akan diarahkan ke Rest Area Cemoro Lawang untuk melakukan booking online.
Dukungan Pengamanan
Rekayasa lalu lintas di pintu masuk Cemoro Lawang akan melibatkan petugas dari TNBTS, Polres Probolinggo, TNI, Dishub, dan masyarakat. Beberapa titik penjagaan juga akan disiagakan dengan petugas yang dilengkapi alat komunikasi. Selain itu, akan dipasang banner “Wajib Booking Online” di sejumlah lokasi strategis untuk mengedukasi pengunjung.
Bambang menambahkan, sistem booking online TNBTS akan diperbaiki, dan edukasi tentang prosedur ini akan ditingkatkan melalui media sosial. Seluruh peserta rakor juga diwajibkan melakukan sosialisasi kepada para pelaku jasa wisata. Evaluasi terhadap uji coba rekayasa lalu lintas akan dilakukan pada akhir Mei 2025.
Dengan adanya langkah ini, diharapkan proses masuk ke kawasan wisata Gunung Bromo bisa lebih tertib dan tidak lagi memicu kemacetan. (Red)