PROBOLINGGO – Tawa berubah jadi tangis, wisata berganti duka. Minggu (14/9/2025), sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan karyawan Rumah Sakit Bina Sehat Jember berubah menjadi keranda besi di jalur maut Bromo, Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Dalam sekejap, delapan orang meregang nyawa, termasuk tenaga medis yang sehari-hari mendedikasikan hidupnya untuk menolong orang lain.
Isak tangis keluarga pecah di RSUD dr. Moh. Saleh Probolinggo, tempat jenazah korban dievakuasi. Dr. Hj. Faida MMR, Direktur RS Bina Sehat sekaligus mantan Bupati Jember, hadir dengan wajah pucat menahan duka. “Kami sudah sampai di RSUD dr. Moh. Saleh untuk mengidentifikasi jenazah,” ujarnya lirih.
Tragedi ini begitu memilukan. Tujuh orang tewas di lokasi kejadian, satu lagi mengembuskan napas terakhir di rumah sakit. Hingga kini, penyebab kecelakaan masih misterius, namun duka sudah telanjur merenggut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Adapun korban yang sudah dikenali:
1. Hesty P, ahli gizi RS Bina Sehat
2. Arti, perawat Hemodialisa RS Bina Sehat
3. Hendra CS, karyawan RS Bina Sehat
4. Istri Hendra CS
5. Anak Hendra CS
6. Anak perawat Maria
Dua korban lainnya masih menunggu proses identifikasi.
Perjalanan pulang yang seharusnya penuh cerita manis, justru berubah jadi perjalanan terakhir. Jalur Bromo kembali memakan korban, dan kali ini, Jember kehilangan putra-putri terbaiknya di dunia kesehatan.