PROBOLINGGO – Proses perekrutan direksi Perseroda Bahari Tanjung Tembaga Kota Probolinggo menuai kritik tajam dari Wali Kota LSM LIRA Probolinggo, Louis Hariona. Ia menilai, meski pendirian perusahaan daerah tersebut merupakan capaian positif, namun mekanisme pemilihan direksi dan komisaris harus dilakukan lebih selektif dan transparan.
Louis menegaskan bahwa Perseroda merupakan badan usaha yang bertanggung jawab mengelola penyertaan modal daerah. Karena itu, perusahaan wajib menghasilkan profit bagi pemerintah kota.
“Ini perusahaan. Pemerintah menaruh penyertaan modal untuk mendapatkan profit. Maka orang yang duduk sebagai direksi harus punya integritas, kemampuan komunikasi, visi jelas, dan kemampuan mengambil keputusan yang tepat,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menyoroti pentingnya figur yang benar-benar berpengalaman di bidang usaha, tidak sekadar penunjukan politis. Louis mencontohkan bahwa jabatan strategis membutuhkan rekam jejak kompeten.
“Menjadi kepala sekolah itu karena pernah jadi guru. Begitu juga memimpin perusahaan, harus pernah punya pengalaman memimpin. Jangan karena kepentingan politik lalu ditempatkan seseorang yang tidak punya kompetensi,” tegasnya.
LSM LIRA juga meminta agar Pemkot lebih mengutamakan potensi lokal. Menurut Louis, banyak warga Kota Probolinggo yang memiliki kemampuan dan mental sebagai entrepreneur dan layak memimpin Perseroda.
“Karena ini perusahaan daerah, mestinya warga Kota Probolinggo yang diprioritaskan. Banyak yang berjiwa bisnis dan bisa direkomendasikan,” tambahnya.
Terkait posisi komisaris, Louis menilai tidak masalah sepanjang tidak ada konflik kepentingan, terutama yang bersifat politis. Ia mengingatkan agar pemerintah berhati-hati agar Perseroda tidak menjadi alat kepentingan kelompok tertentu.
Dengan lokasi operasional berada di kawasan Pelabuhan Tanjung Tembaga yang telah dipenuhi perusahaan ekspedisi dan layanan publik lainnya, Louis menekankan pentingnya memilih direksi yang memahami sektor tersebut.
“Kalau calon direksi tidak punya pengalaman atau rekam jejak di bidang pelabuhan dan ekspedisi, penyertaan modal akan sia-sia. Modal bisa habis tanpa hasil,” ujarnya.
Louis menutup pernyataannya dengan mengingatkan bahwa pilihan pemimpin Perseroda akan menentukan masa depan perusahaan serta keberhasilan pemerintah dalam mengelola penyertaan modal daerah.






