Aksi Damai Mahasiswa di DPRD Kota Probolinggo Memanas, BEM Sebut Media “Kurang Ajar”

- Jurnalis

Senin, 1 September 2025 - 22:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PROBOLINGGO – Aksi damai yang digelar puluhan mahasiswa dari Aliansi BEM Probolinggo Raya di depan Gedung DPRD Kota Probolinggo, Senin (1/9/2025), mendadak panas. Orasi yang semula menyuarakan aspirasi mahasiswa berubah jadi sindiran tajam, ketika Koordinator Lapangan, Azam, melontarkan kata-kata pedas kepada awak media.

Dengan suara lantang di hadapan aparat kepolisian dan anggota DPRD, Azam menuding media di Probolinggo telah menyebarkan berita bohong yang membuat masyarakat Kota dan Kabupaten Probolinggo resah.

“Ajakan demo besar-besaran tanggal 3 September itu bukan dari kami! Flyer yang beredar juga bukan buatan kami. Kalau tidak ada logo resmi BEM Probolinggo Raya, jangan disebarkan. Kurang ajar kalian ini!” teriaknya penuh emosi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pernyataan itu sontak membuat sejumlah jurnalis yang meliput kaget dan tersinggung. Apalagi, Azam bahkan menuding pemberitaan media telah “menggoreng” isu sehingga gerakan mahasiswa dianggap anarkis.

Namun, tudingan tersebut langsung dibantah keras oleh Hisbullah Huda, perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Probolinggo Raya. Ia menegaskan, tidak ada media lokal yang pernah menulis atau menyebarkan ajakan aksi massa sebagaimana dituduhkan.

“Tidak ada satupun media di Probolinggo yang menulis itu. Kalau yang dimaksud adalah media sosial, itu berbeda. Jadi jangan salahkan wartawan,” tegasnya dengan nada geram.

Ketegangan sempat meninggi di lokasi aksi. Para jurnalis menuntut klarifikasi langsung dari Azam. Akhirnya, di tengah sorotan banyak pihak, Azam mengaku khilaf dan menyampaikan permintaan maaf kepada awak media yang hadir.

Permintaan maaf tersebut diterima, meski tidak semua jurnalis bisa menutupi rasa kecewanya. Hisbullah menegaskan persoalan dianggap selesai karena mahasiswa sudah menyadari kesalahannya.

“Kalau mereka tidak minta maaf, bisa saja kami bawa ke ranah hukum. Tapi karena sudah ada klarifikasi, ya selesai. Bagaimanapun mereka masih mahasiswa, generasi penerus bangsa,” pungkasnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berita Terkait

Berikut Identitas 8 Korban Bus Pariwisata di Jalur Maut Bromo
Horor di Jalur Bromo! Bus Rombongan RS Bina Sehat Jember Jadi “Keranda Besi”, 8 Penumpang Tewas Begini Kronologinya
Wisata Berubah Jadi Tragedi: Bus Pariwisata Rem Blong di Probolinggo, 6 Tewas di Tempat, Suasana Panik Mencekam
Zakat ASN dan Anggaran Seremonial Jadi Sorotan di Banggar DPRD Kota Probolinggo 
Memalukan! Diduga Oknum Satpol PP Nekat Curi Beras 10 Kg di Toko Probolinggo, Aksi Terekam CCTV dan Viral
Geger Dini Hari! Bayi Perempuan Dibuang di Desa Pohsangit Leres Probolinggo
Mie Gacoan Kota Probolinggo di Ujung Tanduk! Batas Waktu Ludes, Rekomendasi Segel 30 Hari Sudah Terbit
Surat Himbauan Waspada Penipuan dan Penculikan Anak Sekolah di Kota Probolinggo
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 14 September 2025 - 19:07 WIB

Berikut Identitas 8 Korban Bus Pariwisata di Jalur Maut Bromo

Minggu, 14 September 2025 - 19:05 WIB

Horor di Jalur Bromo! Bus Rombongan RS Bina Sehat Jember Jadi “Keranda Besi”, 8 Penumpang Tewas Begini Kronologinya

Minggu, 14 September 2025 - 18:56 WIB

Wisata Berubah Jadi Tragedi: Bus Pariwisata Rem Blong di Probolinggo, 6 Tewas di Tempat, Suasana Panik Mencekam

Sabtu, 13 September 2025 - 00:07 WIB

Zakat ASN dan Anggaran Seremonial Jadi Sorotan di Banggar DPRD Kota Probolinggo 

Jumat, 12 September 2025 - 18:26 WIB

Memalukan! Diduga Oknum Satpol PP Nekat Curi Beras 10 Kg di Toko Probolinggo, Aksi Terekam CCTV dan Viral

Berita Terbaru

{

Probolinggo

Berikut Identitas 8 Korban Bus Pariwisata di Jalur Maut Bromo

Minggu, 14 Sep 2025 - 19:07 WIB