Miris Makan Bergizi Gratis: Siswa SD di Kota Probolinggo Hanya Diberi Nanas Sekepal

- Jurnalis

Rabu, 17 Desember 2025 - 22:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PROBOLINGGO – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Probolinggo menuai kritik keras. Di SDN Kebonsari Kulon 3, siswa dilaporkan hanya menerima potongan buah nanas seukuran kepalan tangan sebagai menu MBG pada Jumat (12/12/2025). Kondisi itu langsung memicu protes para wali murid yang menilai menu tersebut jauh dari kata layak dan bertolak belakang dengan tujuan pemenuhan gizi anak.

Salah satu wali murid, Riska, menyebut porsi nanas yang diterima anak-anak tidak mencerminkan konsep makanan bergizi sebagaimana yang selama ini disosialisasikan pemerintah. Protes pun dilakukan hingga makanan tersebut dibawa pulang oleh siswa karena dianggap tidak pantas dikonsumsi di sekolah.

“Ini bukan soal selera, tapi soal standar gizi. Anak-anak Cuma dikasih nanas kecil. Orang tua jelas keberatan,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sorotan terhadap pelaksanaan MBG ini kian tajam lantaran kejadian tersebut berlangsung di hari yang sama dengan agenda sosialisasi nasional program makan bergizi yang dihadiri pejabat pusat dan kepala daerah di Bromo Park Hotel. Ironi antara narasi kebijakan dan praktik di lapangan pun tak terhindarkan.

Sementara itu, Wali kota LSM Lira Probolinggo, Louis Hariona, menilai peristiwa ini sebagai cermin kegagalan pengawasan dan lemahnya kontrol kualitas pelaksanaan MBG di daerah.

“Baru saja ada pejabat bicara soal gizi dan standar makan sehat. Tapi di hari yang sama, siswa di sekolah justru diberi nanas sekepal tangan. Menurut saya ini sudah tidak layak untuk dikonsumsi, apalagi disebut makan bergizi gratis,” tegas Louis, Rabu (17/12/2025) malam.

Ia menilai kejadian tersebut bukan sekadar persoalan teknis, melainkan indikasi serius bahwa program MBG berpotensi melenceng dari tujuan awalnya. Louis mendesak Pemerintah Kota Probolinggo segera turun tangan dan melakukan evaluasi menyeluruh, mulai dari penyedia menu hingga mekanisme pengawasan di sekolah.

“Kalau praktiknya seperti ini, MBG hanya akan jadi slogan dan seremoni. Yang dirugikan jelas anak-anak,” tandasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi dari pihak sekolah, penyedia MBG, maupun Pemerintah Kota Probolinggo terkait standar menu yang dipersoalkan para wali murid tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berita Terkait

Nuansa Natal Sudah Terasa di Kota Probolinggo, Persekutuan Doa Lumbung Kasih Gaungkan Toleransi dan Doa untuk Bangsa
LSM LIRA Soroti Dugaan Kerusakan Hutan di Balik Banjir dan Longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar
Kasus Mayat Mahasiswi: Polda Jatim Amankan Personel Polres Probolinggo
Kematian Mahasiswi Asal Probolinggo di Pasuruan Mengarah Pembunuhan, Terduga Polisi Diamankan
Prestasi Merosot, KONI Kota Probolinggo Resmi Dilantik, Wali Kota LIRA: Jangan Jadikan Olahraga Ajang Lobi Politik
Sibro Malisi Serahkan Langsung Bantuan PIP kepada 14 Siswa MTs Negeri Kota Probolinggo
TNI AD akan terus berjuang bersama Rakyat
Sidang Praperadilan Pertama Syaharudin di PN Makassar Ditunda Dua Kali,pihak tergugat Polsek Tamalate Tetap Tidak Hadir
Berita ini 17 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 17 Desember 2025 - 22:26 WIB

Miris Makan Bergizi Gratis: Siswa SD di Kota Probolinggo Hanya Diberi Nanas Sekepal

Rabu, 17 Desember 2025 - 20:28 WIB

Nuansa Natal Sudah Terasa di Kota Probolinggo, Persekutuan Doa Lumbung Kasih Gaungkan Toleransi dan Doa untuk Bangsa

Rabu, 17 Desember 2025 - 20:20 WIB

LSM LIRA Soroti Dugaan Kerusakan Hutan di Balik Banjir dan Longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar

Rabu, 17 Desember 2025 - 18:17 WIB

Kasus Mayat Mahasiswi: Polda Jatim Amankan Personel Polres Probolinggo

Rabu, 17 Desember 2025 - 17:54 WIB

Kematian Mahasiswi Asal Probolinggo di Pasuruan Mengarah Pembunuhan, Terduga Polisi Diamankan

Berita Terbaru