PROBOLINGGO – Menjelang puncak perayaan Natal 2025 yang akan digelar serentak pada 25 Desember, nuansa Natal mulai terasa kuat di Kota Probolinggo. Ornamen dan simbol Natal tampak menghiasi pusat perbelanjaan, perkantoran, hingga ruang-ruang publik, menjadi penanda sukacita umat Kristiani yang hidup berdampingan di tengah masyarakat majemuk.
Di tengah suasana tersebut, Persekutuan Doa Lumbung Kasih menggelar perayaan Natal lebih awal pada Selasa (16/12/2025). Perayaan digelar di Rumah Makan Sumber Hidup, Jalan dr. Saleh, Kota Probolinggo, sebagai bagian dari upaya menjaga kekhidmatan ibadah sekaligus menghormati kenyamanan umat Kristiani yang akan mengikuti perayaan Natal pada puncaknya.
Meski dilaksanakan secara sederhana, perayaan berlangsung khidmat dan dihadiri jemaat hingga memenuhi ruangan. Rangkaian acara diisi dengan puji-pujian, pentas hiburan jemaat, serta khotbah Natal yang sarat pesan kebangsaan dan toleransi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Evanjelis Indra Sulastri dalam khotbahnya menegaskan bahwa ketaatan kepada Tuhan harus tercermin dalam sikap saling menghormati dan menjaga persaudaraan lintas iman.
“Bangsa ini bisa berdiri dan tetap rukun karena ada orang-orang yang hidup dalam ketaatan. Apa pun keyakinan kita, jika taat dan saling menghargai, maka kehidupan bersama akan berjalan damai,” ujarnya.
Indra juga menekankan pentingnya menjaga toleransi dan keamanan antarumat beragama sebagai fondasi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Senada dengan itu, Pendeta Muda Mathias Ruku, S.Th., menyampaikan bahwa perayaan Natal bukan hanya momentum ibadah, tetapi juga ruang refleksi untuk membangun hati yang benar dalam kehidupan sosial.
“Seseorang tidak bisa hidup dalam ketaatan tanpa hati yang benar. Jika hati benar, maka ia akan memilih jalan kebenaran. Damai dan aman bangsa ini akan terwujud jika pemimpin dan rakyatnya sama-sama berjalan dalam kebenaran,” kata Matias.
Perayaan Natal tersebut juga diwarnai doa bersama bagi para korban bencana banjir di Sumatera. Doa lintas kepedulian itu dipanjatkan sebagai wujud solidaritas kemanusiaan tanpa memandang perbedaan ras, suku, maupun agama.
“Kita semua saudara. Di tengah bencana, yang utama adalah saling mendoakan dan menguatkan,” tambahnya.
Melalui perayaan Natal lebih awal ini, Persekutuan Doa Lumbung Kasih berharap semangat kasih, toleransi, dan persaudaraan dapat terus tumbuh di Kota Probolinggo, sekaligus menjadi pesan damai bagi bangsa Indonesia.
Perayaan ditutup dengan ucapan Selamat Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, dengan harapan damai Natal membawa berkat bagi seluruh umat dan memperkuat persatuan dalam keberagaman.






