Suarabayuangga.com – Aktivitas wisata kumkum laut di kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan kembali menelan korban jiwa. Seorang remaja bernama Januar Indra Pamungkas (17), warga Kebonsari Kulon, tenggelam pada Jumat (05/12/2025) sekitar pukul 16.30 WIB saat berenang bersama tiga temannya.
Indra datang bersama ketiga rekannya, yakni Sirojun Hasan (18) warga Kareng Kidul, Yasin Hidayat (17) warga Jrebeng Kulon, serta Septiano Radhona (17) warga Mayangan. Mereka sebelumnya telah janjian untuk menikmati kumkum di sekitar pelabuhan.
Sebelum ke lokasi, Yasin menjemput Indra, kemudian mereka bertemu Sirojun di sekitar Pasar Piyeng, Jrebeng Lor. Rombongan lalu menuju rumah Septiano di Mayangan dan langsung berangkat ke Pelabuhan Perikanan Mayangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sesampainya di area pelabuhan, tiga remaja—Indra, Sirojun, dan Yasin—langsung berenang ke tengah. Sementara Septiano tetap di tepi pelabuhan menjaga barang-barang.
Menurut kesaksian Sirojun, Indra sempat mengajak mereka berenang lebih jauh ke tengah. Namun saat hendak kembali, situasi berubah menjadi kepanikan.
“Korban ngajak ke tengah. Tapi saat mau balik, dia tenggelam. Indra sempat saya tarik, dia pegang bahu saya. Mungkin panik, dia mendorong saya ke bawah sampai saya hampir kehabisan napas,” jelas Sirojun.
Sirojun berhasil menyelamatkan diri dan berenang ke tepi. Saat menoleh ke belakang, Indra sudah tak terlihat.
Yasin yang juga ikut berenang keluar lebih dulu dan meminta pertolongan warga.
Namun keterangan berbeda datang dari Ahmad Ridho Putra Ramadhan, sepupu korban, yang menyebut Indra sebenarnya tidak bisa berenang dan dikenal cukup penakut.
BPBD Kota Probolinggo melaporkan, peristiwa terjadi saat kondisi air sedang pasang. Tiga remaja tersebut disebut bermain air di pinggir pelabuhan sebelum terseret ombak.
Tim gabungan dari Polairud Polres Probolinggo Kota, TNI AL, BPBD, Poskamladu Mayangan, dan relawan SAR langsung melakukan pencarian menggunakan perahu karet.
Penyisiran berlangsung hingga malam hari, namun korban tidak kunjung ditemukan.
Menurut Sutanto, pengelola wisata kumkum, pencarian sempat dihentikan karena kondisi air laut pasang. Upaya penyisiran dilanjutkan kembali dan akhirnya korban ditemukan pada Sabtu dini hari.
“Korban ditemukan sekitar pukul 05.00 WIB, sekitar satu mil dari lokasi awal. Kondisinya sudah meninggal dan jenazah masih utuh,” jelasnya, pada sabtu (6/12/2025) siang.
Ia juga menegaskan bahwa korban tidak tenggelam di area wisata kumkum, melainkan di luar batas wilayah aman.
“Kalau di area kumkum ada banyak petugas yang mengawasi dan perlengkapan keselamatan lengkap. Tapi korban masuk dari sisi luar kawasan, memang kurang pengawasan,” ujarnya.
BPBD menyampaikan kondisi cuaca saat kejadian hujan ringan dengan angin selatan 6 km/jam, sementara situasi kota tetap kondusif.
Jenazah korban selanjutnya dievakuasi dan diserahkan kepada keluarga untuk proses pemakaman.






