PROBOLINGGO – Proyek preservasi trotoar di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta Kota Probolinggo kembali disorot tajam. Anggota Komisi III DPRD Kota Probolinggo, Saiful Iman, menemukan sejumlah box culvert pecah dan retak yang tetap dipasang dalam proyek bernilai Rp40 miliar itu.
Temuan tersebut memunculkan dugaan kuat adanya pekerjaan asal-asalan di lapangan. Padahal, proyek tersebut disebut sebagai “proyek hadiah” dari pemerintah pusat untuk Kota Probolinggo.
“Saya temukan sendiri di lapangan, banyak box culvert yang pecah dan retak. Bahkan ada yang seperti barang reject. Harusnya ditarik dan diganti, tapi kenyataannya tetap dipasang,” tegas Saiful saat dikonfirmasi, Selasa (04/11/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Politikus dari fraksi PKB yang dikenal vokal dalam pengawasan proyek itu menyebut, kondisi terparah ia temukan di depan SPBU Kasbah, Jalan Soekarno-Hatta. Padahal, pihak Balai Pelaksana Konstruksi (BPK) sebelumnya sudah berkomitmen menarik material rusak dan menggantinya dengan yang baru.
“Mereka berjanji akan mengganti. Tapi faktanya di lapangan tetap dipasang. Ini jelas bukan pekerjaan yang benar. Sangat berisiko, karena box culvert itu menahan beban kendaraan. Kalau ambrol, bisa mengancam keselamatan warga,” ujarnya.
Saiful menilai, jika material rusak tetap digunakan, maka konsekuensinya akan membebani keuangan daerah, karena perawatan dan perbaikan pasca proyek otomatis menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Probolinggo.
“Kalau ini dibiarkan, setelah proyek selesai yang menanggung perawatan adalah Pemkot. Biayanya bisa jauh lebih besar. Jangan sampai proyek ini Cuma jadi simbol hadiah, tapi kualitasnya murahan,” sindirnya tajam.
Ia pun mendesak agar pengawasan teknis dan administrasi proyek diperketat, terutama terhadap spesifikasi material dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang digunakan.
“Kami di Komisi III akan terus turun ke lapangan. Semua temuan akan kami dokumentasikan dengan video dan foto sebagai bukti nyata kondisi di lapangan,” pungkasnya.






