Waspada Kasus DBD di Kabupaten Probolinggo, Nyaris Tembus 1000 Pasien

- Jurnalis

Kamis, 26 Juni 2025 - 16:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suarabayuangga.com – Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Probolinggo terus meningkat dan menimbulkan kekhawatiran. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan setempat, sejak Januari hingga Juni 2025 tercatat sebanyak 956 kasus, dengan enam orang meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

 

Guna merespon kondisi tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo mengadakan pertemuan audit kematian dan evaluasi penanganan DBD di ruang pertemuan Bougenville, Kantor Dinkes.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Kegiatan ini dibuka oleh dr. Nina Kartika selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, didampingi Subkoordinator P2PM Adik Budi Waluyo, serta Pengelola Program DBD S. Trisnoharini. Turut hadir 33 dokter dari puskesmas dan 6 dokter rumah sakit yang terlibat dalam penanganan pasien DBD di Kabupaten Probolinggo.

 

dr. Nina menyampaikan bahwa Kabupaten Probolinggo tergolong sebagai daerah endemis DBD. Tingginya jumlah kasus menjadi sinyal agar semua pihak meningkatkan kewaspadaan.

 

“Perlu dilakukan penguatan dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk melalui 3M Plus serta peningkatan kemampuan tenaga kesehatan dalam menangani kasus DBD,” ujarnya, pada kamis (26/6/2025) siang.

 

Sementara itu, S. Trisnoharini menjelaskan bahwa capaian Angka Bebas Jentik (ABJ) masih belum memenuhi target nasional.

 

“Target ABJ nasional adalah di atas 95 persen. Namun hingga minggu ke-25 tahun ini, Kabupaten Probolinggo baru mencapai 90 persen. Sementara itu, tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) masih berada di angka 0,7 persen, padahal idealnya di bawah 0,5 persen,” paparnya.

 

dr. Catur Prangga Wardana, Sp.A, yang menjadi narasumber utama dalam pertemuan ini, memberikan materi tentang tata laksana DBD dan mengulas beberapa kasus kematian. Ia menegaskan pentingnya penanganan yang cepat dan tepat.

 

“Kunci utama penanganan DBD adalah pada diagnosis yang akurat sejak awal dan pemberian cairan sesuai kebutuhan. Cairan menjadi faktor penting dalam menyelamatkan pasien DBD,” terangnya.

 

Dinkes berharap koordinasi dan kesiapsiagaan tenaga medis di lapangan semakin kuat, sehingga angka kasus dan kematian akibat DBD bisa ditekan secara signifikan.(red)

Berita Terkait

Prestasi Merosot, KONI Kota Probolinggo Resmi Dilantik, Wali Kota LIRA: Jangan Jadikan Olahraga Ajang Lobi Politik
Sibro Malisi Serahkan Langsung Bantuan PIP kepada 14 Siswa MTs Negeri Kota Probolinggo
TNI AD akan terus berjuang bersama Rakyat
Sidang Praperadilan Pertama Syaharudin di PN Makassar Ditunda Dua Kali,pihak tergugat Polsek Tamalate Tetap Tidak Hadir
Meski Kontrak Sempat Diputus, Rumdin Wakil Wali Kota Probolinggo Berpeluang Ditempati 2026
Jalan Rusak Bertahun-tahun Tak Tersentuh Pembangunan, Warga Desa Legundi Probolinggo Patungan Perbaiki Sendiri
Wali Kota Probolinggo Ingatkan Direksi–Komisaris Perseroda Bahari Tanjung Tembaga Harus Sehat, Bukan Bebani APBD
Empat Bulan Berjalan, Mensos Nilai Sekolah Rakyat Probolinggo Alami Kemajuan
Berita ini 35 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 17 Desember 2025 - 05:47 WIB

Prestasi Merosot, KONI Kota Probolinggo Resmi Dilantik, Wali Kota LIRA: Jangan Jadikan Olahraga Ajang Lobi Politik

Selasa, 16 Desember 2025 - 13:28 WIB

Sibro Malisi Serahkan Langsung Bantuan PIP kepada 14 Siswa MTs Negeri Kota Probolinggo

Senin, 15 Desember 2025 - 21:08 WIB

TNI AD akan terus berjuang bersama Rakyat

Senin, 15 Desember 2025 - 05:30 WIB

Sidang Praperadilan Pertama Syaharudin di PN Makassar Ditunda Dua Kali,pihak tergugat Polsek Tamalate Tetap Tidak Hadir

Senin, 15 Desember 2025 - 05:23 WIB

Meski Kontrak Sempat Diputus, Rumdin Wakil Wali Kota Probolinggo Berpeluang Ditempati 2026

Berita Terbaru

Probolinggo

TNI AD akan terus berjuang bersama Rakyat

Senin, 15 Des 2025 - 21:08 WIB