Wisuda Sederhana Penuh Makna, SMPN 8 Probolinggo Gelar Tradisi Membasuh Kaki Orang Tua

- Jurnalis

Rabu, 18 Juni 2025 - 19:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suarabayuangga.com – Di tengah himbauan untuk menggelar wisuda secara sederhana, SMPN 8 Kota Probolinggo menyelenggarakan upacara kelulusan yang penuh makna dengan menghadirkan tradisi membasuh kaki orang tua. Kegiatan ini bertujuan agar para siswa dapat melanjutkan pendidikan tanpa membawa beban psikologis kepada orang tua maupun guru.

Sebanyak 181 siswa kelas 9 SMPN 8 yang telah dinyatakan lulus mengikuti prosesi sungkeman dan membasuh kaki orang tua mereka. Rangkaian acara dimulai dengan momen mengharukan ketika para siswa menyuapi ibu mereka dengan sesuap nasi kuning sebagai simbol keberkahan.

Prosesi kemudian dilanjutkan dengan ritual inti, yaitu membasuh kaki ibu masing-masing siswa menggunakan baskom berisi air yang telah mereka siapkan sendiri. Setelah itu, para siswa melakukan sungkem sebagai bentuk penghormatan dan permohonan doa restu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala Sekolah SMPN 8 Kota Probolinggo, Zakial Erfan, menjelaskan bahwa prosesi membasuh kaki orang tua merupakan tradisi tahunan yang konsisten dilakukan khusus untuk siswa kelas 9 yang lulus.

“Tujuannya agar siswa yang akan melangkah ke jenjang pendidikan selanjutnya tidak memiliki beban baik kepada orang tua serta para guru di SMPN 8,” ungkap Zakial Erfan.

Ia menambahkan bahwa tradisi ini sejalan dengan konsep wisuda yang sederhana namun tetap berkesan mendalam, baik bagi siswa maupun orang tua.

Selama berlangsungnya prosesi, ratusan siswa kelas 9 tidak dapat menahan tangis mereka. Emosi yang tumpah ini mencerminkan kesadaran mendalam akan pengorbanan ibu yang telah berjuang keras demi masa depan anak-anak mereka.

Tamara Yaulian, salah satu siswa kelas 9 SMPN 8 Kota Probolinggo, mengungkapkan perasaannya tentang sosok ibu dalam hidupnya.

“Intinya saya sayang sama ibu meskipun terdapat banyak masalah, dan ibu merupakan sosok yang selalu ada. Saya juga berterima kasih kepada guru-guru SMPN 8 yang telah membimbing hingga lulus,” kata Tamara dengan penuh penghayatan.

Tradisi wisuda yang unik ini menunjukkan bahwa makna sebuah upacara kelulusan tidak terletak pada kemewahan acara, melainkan pada nilai-nilai luhur yang ingin ditanamkan kepada para generasi penerus bangsa.(red)

Berita Terkait

Prestasi Merosot, KONI Kota Probolinggo Resmi Dilantik, Wali Kota LIRA: Jangan Jadikan Olahraga Ajang Lobi Politik
Sibro Malisi Serahkan Langsung Bantuan PIP kepada 14 Siswa MTs Negeri Kota Probolinggo
TNI AD akan terus berjuang bersama Rakyat
Sidang Praperadilan Pertama Syaharudin di PN Makassar Ditunda Dua Kali,pihak tergugat Polsek Tamalate Tetap Tidak Hadir
Meski Kontrak Sempat Diputus, Rumdin Wakil Wali Kota Probolinggo Berpeluang Ditempati 2026
Jalan Rusak Bertahun-tahun Tak Tersentuh Pembangunan, Warga Desa Legundi Probolinggo Patungan Perbaiki Sendiri
Wali Kota Probolinggo Ingatkan Direksi–Komisaris Perseroda Bahari Tanjung Tembaga Harus Sehat, Bukan Bebani APBD
Empat Bulan Berjalan, Mensos Nilai Sekolah Rakyat Probolinggo Alami Kemajuan
Berita ini 52 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 17 Desember 2025 - 05:47 WIB

Prestasi Merosot, KONI Kota Probolinggo Resmi Dilantik, Wali Kota LIRA: Jangan Jadikan Olahraga Ajang Lobi Politik

Selasa, 16 Desember 2025 - 13:28 WIB

Sibro Malisi Serahkan Langsung Bantuan PIP kepada 14 Siswa MTs Negeri Kota Probolinggo

Senin, 15 Desember 2025 - 21:08 WIB

TNI AD akan terus berjuang bersama Rakyat

Senin, 15 Desember 2025 - 05:30 WIB

Sidang Praperadilan Pertama Syaharudin di PN Makassar Ditunda Dua Kali,pihak tergugat Polsek Tamalate Tetap Tidak Hadir

Senin, 15 Desember 2025 - 05:23 WIB

Meski Kontrak Sempat Diputus, Rumdin Wakil Wali Kota Probolinggo Berpeluang Ditempati 2026

Berita Terbaru

Probolinggo

TNI AD akan terus berjuang bersama Rakyat

Senin, 15 Des 2025 - 21:08 WIB