Suarabayuangga.com – Menjelang peringatan Hari Raya Waisak 2569, umat Buddha di Kota Probolinggo menggelar rangkaian ritual keagamaan di Klenteng Tri Dharma Sumber Naga, Jalan Wr. Supratman No. 127, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Senin (12/5/2025).
Ritual dimulai dengan pemandian rupang atau patung Buddha sejak pukul 10.00 WIB. Prosesi ini menjadi bagian dari tradisi menyambut detik-detik Waisak yang jatuh pada pukul 23.55 WIB malam ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua II Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Sumber Naga, Ervan Sujianto, menjelaskan bahwa Waisak dikenal pula sebagai Tri Suci Waisak, yang memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Sang Buddha Gotama.
“Waisak adalah hari kelahiran, pencapaian pencerahan, dan parinibbana Sang Buddha. Momen ini menjadi simbol pencapaian kebuddhaan,” ujar Ervan.
Berbeda dengan perayaan Imlek atau Cap Go Meh yang identik dengan hiburan, Waisak lebih menekankan pada ritual dan doa. Seluruh kegiatan bersifat religius dan berlangsung dalam suasana khidmat.
“Tidak ada unsur hiburan. Kegiatan hari ini murni ibadah, dan terbuka untuk siapa saja yang ingin mengikuti, tanpa paksaan,” tambahnya.
Malam harinya, prosesi dilanjutkan dengan pradaksina, yakni mengelilingi klenteng sebanyak tiga kali searah jarum jam, mulai pukul 19.00 WIB. Ritual ini melambangkan penghormatan terhadap Tri Ratna: Buddha, Dharma, dan Sangha.
“Tradisi mengelilingi klenteng tiga kali merupakan bentuk penghormatan terhadap tempat ibadah dan simbol pencerahan tertinggi dalam ajaran Buddha,” tutup Ervan.
Puncak perayaan Waisak akan berlangsung pada pukul 23.55 WIB sebagai momen sakral bagi umat Buddha di seluruh dunia. (Red)