Pusat Latihan Climbing (Panjat Tebing) Akan disulap Pusat Kuliner. Ini Tanggapan Pelatih FPTI

- Jurnalis

Jumat, 9 Mei 2025 - 10:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suarabayuangga.com-Hiruk-pikuk penolakan rencana relokasi atau pemindahan tempat latihan panjat tebing (Climbing) Kota Probolinggo, Jawa Timur, terus membahana. Bahkan, sampai terdengar hingga pemerintahan tetangga (Sebelah).

Mereka memberi solusi, mengajak bergabung dengan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) daerahnya. Namun tawaran tersebut hingga kini belum dijawab oleh Iwan Rosidi, salah satu pengurus Cabor (Cabang Olahraga) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Probolinggo, Jawa Timur

“Memang ada yang datang ke kami meminta untuk bergabung. Namun sampai saat ini, belum kami jawab,” ungkap Iwan Rosidi, yang juga pelatih panjat tebing (Climbing) ke sejumlah wartawan, Kamis 8 Mei 2025, sore

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Iwan begitu biasa disapa, masih menunggu keseriusan Pemkot Probolinggo, untuk merelokasi seluruh sarana dan prasarana latihan panjat tebing, yang berlokasi di Gelanggang Olah Raga (GOR) Ahmad Yani, Jalan dr Soetomo, Kota Probolinggo, Jawa Timur tersebut.

“Kan kami minta ke pemkot agar tidak dipindah seluruhnya. Sisakan sebagian, terutama sarana dan prasarana yang dari dulu sudah ada. Lah yang ini,” pinta Iwan, seraya menunjuk menara atau tower latihan panjat tebing.

Alasannya, tidak akan mengganggu aktivitas penjual atau pedagang dan pembeli serta lalu-lalang masyarakat, jika nantinya sekitar GOR Ahmad Yani disulap menjadi pusat kuliner. Jika sarana dan prasarana panjat tebing lainnya dirasa mengganggu, pihaknya tidak keberatan dibongkar.

“Tidak masalah tempat latihan ada di pusat kuliner. Di daerah lain, banyak. Kan sekarang olahraga sebagai hiburan. Sportainment istilahnya. Penikmat kuliner disini bisa nonton langsung anak-anak latihan panjat tebing,” jelasnya.

Iwan menegaskan, pihaknya bersikeras akan bertahan di GOR Ahmad Yani karena beberapa hal atau pertimbangan. Terutama kenyamanan dan keamanan yang telah dirasakan orang tua atlet dan para atlet. Menurutnya, lokasi latihan yang sudah belasan tahun dipergunakan itu, belum pernah ada kejadian.

“Kalau dipindah ke GOR Mastrip, orang tua khawatir. Kan disana sepi, rawan begal. Kalau disini anak-anak latihannya sampai malam. Mereka kadung nyaman disini. Toh kami di sini tidak akan mengganggu aktivitas kuliner,” tandasnya.

Selain alasan yang disebutkan, lokasi yang saat ini dijadikan tempat latihan anak asuhnya, sudah banyak mengukir prestasi. Hanya saja, iwan tidak menyebutkan satu persatu prestasinya.

“anak-anak yang latihan ini, tidak hanya atlet panjat tebing Indonesia, tapi mereka sudah go internasional. Pernah ada yang juara Asia Games dan ada yang ikut ajang dunia,” tambah Iwan.

Saat ditanya, kenapa pihaknya membongkar sendiri sebagian tempat latihan panjat tebingnya? Iwan menjawab, demi anak asuhnya. Mengingat, kedepannya banyak perlombaan atau ajang yang akan diikiti anak didiknya, baik tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional.

“Bukan karena kami jengkel karena tempat latihan kami akan dipindah. Tapi agar latihan dan konsentrasi anak asuh kami tidak terganggu. Sebagian kami pindah ke Kademangan. Sebagian anak anak kami sudah ada yang latihan di Kademangan,” ungkap Iwan

Dalam kesempatan itu Iwan berterus terang, belum tahu kepastian relokasinya dan apakah akan dipindah seluruhnya. Yang jelas, hingga Juli ke depan tempat latihan yang sudah dipakai belasan puluhan tahun itu, akan dibongkar Agustus.

“Itu pernyataan dari pak wali sendiri. Kamis minggu lalu ketemu saya di sini. Katanya Juni sampai Juli, kita aman. Pembongkaran nya, Agustus katanya,” ujar Iwan.

Jika rencana relokasi itu tak dapat dibendung dan benar-benar terjadi, pihaknya meminta untuk tidak mencopot atau melepas sarana dan prasarana (Alat) yang sudah terpasang di Tower atau menara panjat tebing. Tetapi tower dibongkar dan diangkat ke lokasi relokasi dalam keadaan utuh.

“Itu plat yang nempel di tower, tempat pijakan kaki dan pegangan, tidak bisa dicopot. Kalau dilepas, tidak bisa dipakai lagi. Ya, karena sudah lengkap. Kalau dilepas kemudian dipakai lagi, bahaya pada atlet,” pintanya.

Demi keamanan para atlet panjat tebing saat latihan Iwan berharap, di lokasi yang baru nantinya, seluruh sarana dan prasarananya, baru alias anyar. ujarnya.

Dalam pernyataan terakhirnya Iwan berharap, agar aktivitas petugas pemkot yang datang ke pusat latihan panjat tebing dikurangi, bahkan kalau bisa datang saat tidak ada latihan. Karena kedatangan petugas pemkot bersama konsultan perencanaan, mengganggu psikologis atlet saat latihan.

“Sering ke sini. Nanya ini, nanya itu. Petugas pemkot dan konsultan perencanaan. Ya kalau bisa datang saat tidak ada latihan. Pasti mengganggu konsentrasi anak-anak,” pungkas Iwan.

Terpisah, kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Rahmadeta menegaskan, relokasi pusat latihan panjat tebing, masih dalam tahap rencana. “Di kita tidak ada apa-apa. Disana saja yang ramai, bahkan sampai latihan indormnya, dibongkar,” ungkap Rahmadeta.

Jika ada petugas dan konsultan perencana ke lokasi pusat latihan, oleh Rahmadeta dianggap wajar. Mereka melakukan persiapan, meninjau dan mengumpulkan data dari lapangan. Baik melalui wawancara ataupun pengumpulan data lainnya. “Seperti itu kok dipermasalahkan,” katanya.

Yang jelas, pihaknya usai penyelenggaran Porprov yang akan digelar di Malang Raya, Kepala Dispopar masih akan membicarakan rencana lokasi tersebut ke sejumlah pihak. “Kita akan duduk bareng bersama pihak-pihak yang berkepentingan. Kami belum melakukan itu, kok sudah ramai,” ungkapnya keheranan.

Rahmadeta berterus terang, kalau beberapa waktu lalu, Aminuddin Wali Kota Probolinggo pernah membicarakan relokasi panjat tebing. “Ya rencana wali kota itu, kami respon dengan melakukan beberapa persiapan. Kami loh belum bicara dengan Koni dan Cabor FPTI, kok sudah ramai,” pungkasnya.(red)

Berita Terkait

Viral Video Pengambilan Material Bangunan di Tamansari, Kepala Desa Angkat Bicara
Nelayan Probolinggo yang Hilang di Laut Ditemukan Tak Bernyawa
ABK di Probolinggo Hilang Tersangkut Jaring, Pencarian Terhenti Akibat Cuaca Buruk
Sungai Legundi Meluap, Jalan Tergenang Akibat Sampah Menumpuk
Pemkot Probolinggo Gelar Harmoni Museum 2025, Suguhkan Kesenian Tari dan Musik
Detik-Detik Waisak di Klenteng Tri Dharma Probolinggo, Diawali Pemandian Rupang
Lapas Probolinggo Berikan Remisi Khusus Waisak Kepada 1 Orang Warga Binaan
Lapas Probolinggo Fasilitasi Pembaptisan Empat Warga Binaan
Berita ini 125 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 20:16 WIB

Viral Video Pengambilan Material Bangunan di Tamansari, Kepala Desa Angkat Bicara

Rabu, 14 Mei 2025 - 20:14 WIB

Nelayan Probolinggo yang Hilang di Laut Ditemukan Tak Bernyawa

Selasa, 13 Mei 2025 - 17:39 WIB

ABK di Probolinggo Hilang Tersangkut Jaring, Pencarian Terhenti Akibat Cuaca Buruk

Selasa, 13 Mei 2025 - 17:37 WIB

Sungai Legundi Meluap, Jalan Tergenang Akibat Sampah Menumpuk

Selasa, 13 Mei 2025 - 17:34 WIB

Pemkot Probolinggo Gelar Harmoni Museum 2025, Suguhkan Kesenian Tari dan Musik

Berita Terbaru

Probolinggo

Nelayan Probolinggo yang Hilang di Laut Ditemukan Tak Bernyawa

Rabu, 14 Mei 2025 - 20:14 WIB

Probolinggo

Sungai Legundi Meluap, Jalan Tergenang Akibat Sampah Menumpuk

Selasa, 13 Mei 2025 - 17:37 WIB